Gambarnya dari Sini |
“ketika hitam
dan putih bersinar sama kuatnya, abu-abu.”
Zona yang menjadi pemisah antara kebencian dan rasa
sayang, keraguan dan rasa optimis, kebenaran dan kesalahan. Ia bersemayam
dibanyak tempat khususnya kekosongan antara dua hal yang berbeda secara
esensial. Manusia terlalu naïf ketika berbicara mengenai kepastian seolah-olah
mereka mampu memilih putih atau hitam dengan mudahnya, nyatanya mereka justru
terjebak diantara keduanya, ketidakpastian, zona abu-abu. Zona ini berkaitan
dengan yang namanya decision, faktor
inilah yang membuat manusia terus-menerus berkutat dalam zona abu-abunya, ya
mereka terlalu sulit untuk membuat sebuah keputusan. Anggapan mereka memillih
untuk mempending keputusan adalah jalan terbaik, tentu tujuannya adalah
mengurangi risk yang akan mereka
terima ketika memilih keduanya. Sekali lagi, manusia yang naïf justru terlalu
asik berkutat dalam kepastian fatamorgana yang sebenarnya adalah zona abu-abu,
bahkan mereka menganggap itu adalah zona nyaman mereka. Sah-sah saja sebenarnya
apa yang dilakukan mereka kan hidup adalah pilihan dan pilihan tidak ada yang
mutlak, bisa saja aku yang salah atau mereka memang salah. Tapi lucu
juga sih denger mereka koar-koar tentang kejelasan tapi hidup mereka sendiri
penuh ketidakjelasan, heuheuheu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar